Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 13:55:50【Resep Pembaca】183 orang sudah membaca
PerkenalanTampak depan sebuah dapur SPPG di Kota Batam, Kepri. ANTARA/Amandine NadjaBatam (ANTARA) - Satuan Pe

Batam (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Regional Kepulauan Riau (Kepri) memastikan dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun dihentikan sementara setelah hasil uji laboratorium menunjukkan kontaminasi bakteri.
Kepala Regional SPPG Kepri Anindita Ayu mengangakan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan Balai Labkesmas Kota Batam menunjukkan kedua dapur di wilayah Meral dan Sungai Lakam positif mengandung bakteri staphylococcus aureusdanescherichia coli.
Baca juga: BGN imbau SPPG di Batam segera urus sertifikat higiene sanitasi
“Ya, benar. Dua dapur di Karimun positif mengandung bakteri berdasarkan hasil uji laboratorium. Saat ini keduanya sudah dihentikan sementara,” ujar Anindita saat dihubungi di Batam, Sabtu.
Ia menjelaskan dapur-dapur yang terbukti ngak memenuhi standar higienitas langsung ditindaklanjuti dengan penghentian operasional sementara dan diwajibkan memperbaiki sarana pengolahan makanan.
Selain itu, seluruh pengelola diwajibkan mengurus sertifikasi dapur sebagai langkah perbaikan dan peningkatan mutu.
“Untuk seluruh SPPG di Kepri, kami sudah instruksikan agar segera mengurus sertifikasi dapur selama bulan Oktober ini. Ini langkah penguatan agar semua dapur memenuhi standar keamanan pangan,” katanya.
Menurutnya, saat ini terdapat 123 dapur SPPG di Kepri, dengan 91 diantaranya berstatus operasional aktif. Sementara sisanya masih dalam proses persiapan.
Anindita menjelaskan bahwa untuk peninjauan lapangan, tim dari pusat akan difokuskan pada dapur-dapur yang sedang dihentikan sementara.
Baca juga: Pemprov Kepri susun konsep pembangunan dapur MBG khusus di pulau kecil
Baca juga: SPPG di Karimun urus sertifikasi laik higiene dan sanitasi
“Tim pusat akan melakukan audit khusus pada dapur yang ditemukan bermasalah, bukan seluruh dapur di Kepri,” ujarnya.
Ia menambahkan koordinasi terus dilakukan bersama Dinas Kesehatan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) guna memastikan kualitas makanan bergizi yang disalurkan ke anak-anak tetap aman dan layak konsumsi.
“Kami ingin memastikan setiap anak penerima program MBG mendapatkan makanan yang sehat, higienis dan sesuai standar gizi,” kata dia.
Suka(8949)
Artikel Terkait
- Dinkes Banjar: Hasil laboratorium keracunan MBG dari nasi kuning
- PBB siapkan rencana bantuan besar untuk Gaza usai gencatan senjata
- Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta
- Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
- Rumput dari Tiongkok Mengubah Kehidupan di Fiji
- Kenali gejala
- BI: Penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan meningkat
- Dinkes Banjar: Hasil laboratorium keracunan MBG dari nasi kuning
- BGN perketat SOP dasar di SPPG menuju nol insiden keamanan pangan MBG
- Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara
Resep Populer
Rekomendasi

Konsumsi domestik naik, laba Unilever tumbuh menjadi Rp3,33 triliun

Pesawat Smart Air tergelincir saat mendarat di lapangan terbang Tiom

Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara

Kemenperin catat ragam komitmen investasi industri di World Expo Osaka

Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah

Pemkab OKU Selatan luncurkan Program MBG di Rantau Panjang

1.200 paket sembako disalurkan kepada penyintas kebakaran Tangki

Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional